Pada kali ini penulis akan memaparkan suatu hal yang
berkaitan dengan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya. Pengamatan yang
dilakukan kali ini adalah bisa dikatakan berkaitan dengan pekerjaan yang paling
mudah dilakukan tapi dengan jalan yang salah yaitu tidak lain dan tidak bukan
adalah masalah pengemis.
Dimana, di dunia yang semakin modern ini setiap
orang saling berlomba-lomba untuk bisa memiliki memiliki ekonomi atau harta
kekayaan yang semakin banyak. Bahkan orang-orang rela melakukannya dengan cara
yang tidak benar sampai-sampai yang ironisnya menghalalkan segala cara untuk
memperolehnya.
Berbicara soal pengemis, secara pandangan saya bahwa
hal tersebut sangatlah tidak benar atau tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh
islam. Apalagi jika dilihat di dunia ini, bukan hanya dunia saja yang semakin
modern, bahkan para pengemis pun semakin modern dan canggih ibaratnya seperti
itu.
Bagaimana tidak demikian, jika dilihat ke lapangan
sekarang begitu banyaknya pengemis yang melakukan segala cara walaupun dengan
jalan yang tidak benar untuk memperoleh uang. Begitu banyak cara yang dilakukan
oleh pengemis modern saat sekarang ini, ada yang dengan bermodalkan sebuah
kantong plastic kemudian meminta-minta dari satu rumah ke rumah lainnya. Bahkan
yang paling parahnya dan ironisnya ia rela melibatkan anaknya meskipun
kebanyakan anak tersebut adalah anak yang di sewa, tapi tetap saja hal tersebut
merupakan cara yang sangat bertentangan dengan seharusnya.
Baiklah, langsung saja disini penulis akan
memberikan sedikit gambaran pengemis yang telah diamati sebelumnya. Pengemis
yang saya amati disini adalah seorang bapak-bapak yang biasanya saya lihat
bahwa bapak ini selalu mangkal atau beraksi sekali seminggu tepatnya setiap
hari sabtu di tempat yang sama yaitu di lapangan tugu.
Dengan bermodalkan sebuah kertas yang bertulisan
yang saya sendiri tidak tau apa yang tertulis disitu dan dengan sebuah kantong
plastic bapak ini meminta-minta kepada setiap penjual yang berada di sekitar
lapangan tersebut dan terus berlanjut ke setiap rumah warga sekitaran tempat
itu. Beginilah seterusnya setiap hari sabtu bapak ini menjalankan pekerjaanya
ini sehingga ia bisaa mengumpulkan uang dengan begitu mudahnya.
Namun, kemudian saya memperoleh informasi lainnya
bahwa ternyata teman saya pernah melihat bapak ini sebelumnya di tempat yang
berbeda pada hari yang berlainan. Hal tersebut kemudian membuat saya semakin
penasaran dan akhirnya kami kemudian mengamati bapak tersebut. Dari beberapa
hari yang kami lakukan dengan berbagai informasi dari orang lainnya kami
mendapati bahwa bapak ini meminta-minta ditempat-tempat yang berbeda. Dan
ternyata dari pengamatan yang kami lakukan memberikan hasil daan menyimpulkan bahwa
bapak ini melakukan kegiatannya sehari-hari dengan mengemis di tempat-tempat yang
berbeda. Dengan hanya bermodalkan secarcik kertas dan sebuah kantongan plastic
bapak ini dapat mencari nafkah dengan mudahnya. Wallahu’alam .
Mungkin pada pengamatan kali ini hanya ini yang
dapat penulis gambarkan dan paparkan yang berkaitan dengan pengemis. Dari hal
ini memberikan kita pengajaran bahwa harta itu bukanlah segalanya. Kebahagian
dunia tidak dipandang dari segi berapa banyak harta yang dimilikinya. Justru
akan lebih bahagia lagi jika harta tersebut diperoleh dengan cara yang benar
dan halal sehingga yang dikonsumsi dengan harta itu juga akan mengalir darah
yang halal dan baik dalam diri kita.
Hanya Allah lah Maha Pemberi Rizki yang halal lagi
baik. Dan semoga kita terhindar agar tidak menjadi orang yang mensyurgakan
dunia dan harta. Amiin, amiin ya rabbal ‘alamin.

